Panduan Komplet Pilih Sepatu Lari


Butuh Kamu ketahui bila umumnya untuk pelari pemula kadang tidak memprioritaskan tipe sepatu yang dipakai. Jadi contoh, memang Kamu hanya kerjakan lari beberapa km. dan Kamu berpikir kenapa tidak memakai sepatu “futsal” yang fashionable. Dalam periode pendek pertimbangan itu memberikan keuntungan, tapi jika ditangani terus menerus bisa saja berjalan cidera pada kaki Kamu. Oleh karenanya pada artikel kesempatan kali ini saya berikan tips dalam pilih sepatu running yang benar-benar baik dan nyaman untuk Kamu, karena kecocokan sepatu dan penetapan sepatu lari yang baik dengan kaki Kamu bukan hanya berdasarkan pada dari warna dan motifnya saja. Ada banyak sekali segi yang bisa membuat sepatu itu menjadi “ideal”, yang dalam artikel ini saya membaginya dalam 3 segi, yang pada intinya sebagai wakil beberapa segi itu, diantaranya segi kaki, sepatu, dan terkahir segi eksternal. jual sepatu safety bisa menjadi solusi untuk kamu.


1. Kaki

a. Tipe kaki

Sebelum beli ketahui kaki Kamu. Ada tiga tipe kaki yang perlu Kamu paham.kamu mengerti dan pahami :

Kaki Datar (Pronator Foot)
Kamu akan tahu Kamu memiliki kaki datar jika Kamu tidak lihat lengkungan apapun. Bagian bawah kaki Kamu, dari jari-jari kaki ke tumit, benar-benar datar. Jika Kamu kerjakan tes jejak, cetakan Kamu akan terlihat seperti gumpalan kaki yang berbentuk penuh. Kamu tidak dapatkan lengkungan kosong dari jempol kaki Kamu ke tumit. Jika kaki Kamu datar, Kamu peluang adalah satu orang pelari overpronator, yang berarti bila kaki Kamu menggulung ke waktu Kamu tengah lari. Kamu peluang membutuhkan sepatu lari yang dapat jaga konsistensi Kamu. Mencari beberapa kata “motion control” dan “stability” di kotak sepatu lari. Bukan sekedar sepatu motion control, beberapa pelari dengan kaki datar juga perlu memakai orthotics (alas kaki yang dibuat berdasarkan pada cetakan bentuk kaki semasing individu untuk mengoreksi persoalan yang berkaitan dengan kaki).

Kaki Melengkung (Supinator Foot)
Jika Kamu kerjakan tes jejak, buat kaki Kamu akan terlihat melengkung ke, membuat bagian tengah kaki Kamu terlihat demikian kurus. Waktu Kamu menggerakkan tangan Kamu dibagian bawah kaki Kamu, bagian lengkung itu tetap kaku. Jika Kamu memiliki lengkungan tinggi, kesempatan Kamu adalah satu orang yang lari dengan supinate atau underpronate, yang berarti kaki Kamu menggulung keluar waktu Kamu lari. Ini demikian penting untuk pelari dengan lengkungan tinggi, agar dengan periodik mengukur kakinya, karena lari akan menyebabkan lengkungan mereka dengan bertahap akan jatuh dan membuat kaki mereka lebih panjang kembali. Kamu perlu cari sepatu lari yang fleksibel dengan midsole lembut yang menyerap shock. Waktu beli sepatu lari, pilih sepatu yang waktu diterangkan mempunyai kandungan beberapa kata “fleksibel” atau “empuk”.

Kaki Normal (Normal Foot)
Jika Kamu telah memeriksa kaki atau jejak Kamu dan cetakan kaki tidak memberi bentuk yang penuh atau lengkungan kosong yang tinggi, peluang Kamu memiliki kaki netral atau normal. Jejak Kamu akan memiliki lengkungan kosong, tapi tidak kurang dari 2 cm.. Waktu Kamu pilih sepatu lari yang tidak bersimpangan dengan tipe kaki Kamu, Kamu tidak mendapatkan permasalahan. Ini adalah tipe yang benar-benar umum dari semua bentuk kaki dan benar-benar aman dari luka waktu Kamu gunakan sepatu yang cocok. Jika Kamu memiliki kaki normal, Kamu dapat pilih beberapa macam tipe sepatu lari, termasuk yang dibuat untuk pelari dengan kaki yang sedikit datar atau melengkung. Namun jauhi pilih sepatu lari yang memiliki suport stability atau motion control yang tinggi sekali.

b. Ukuran kaki
Optimis Kamu paham.kamu mengerti lebar dan panjang kaki Kamu. Karena dengan hal ini akan demikian memudahkan Kamu untuk cari sepatu lari yang cocok untuk Kamu pakai. Butuh untuk didapati bila waktu Kamu lari, kaki-kaki Kamu membutuhkan ruang berjalan sekurangnya 1/2 cm.. Karena itu optimis lebar kaki Kamu sampai sepatu yang Kamu akan beli tidak begitu sempit atau pas. Nah untuk memudahkan Kamu dalam mengukur kaki agar mendapatkan ukuran sepatu yang pas, jadi saya berikan tips mengukurnya.

Basahi kaki Kamu lalu tapakkan/injakkan pada permukaan yang datar dan kering (dapat juga pada kertas berwarna cerah agar bentuk tapak kaki terlihat jelas). Setelah itu ukur panjang kaki Kamu mulai dari ujung jari kaki sampai ujung belakang tumit menggunakan penggaris.

2. Sepatu

a. Bahan peredam : Waktu kaki Kamu sampai permukaan waktu lari, sebenarnya dibikin tegangan impuls yang cukup besar pada kaki. Jika hal ini berjalan terus menerus dapat mengakibatkan luka tanpa Kamu sadari. Semakin cepat Kamu lari jadi semakin besar tegangannya. Oleh karena itu pilih lah sepatu yang memiliki peredam impuls.

b. Berat : Semakin gampang sepatu yang Kamu gunakan, jadi makin cepat Kamu dapat lari. Tetapi dalam melihat berat sepatu baik harus diukur dari berapakah jarak yang akan ditempuh. Biasanya sepatu gampang cocok untuk jarak dekat sekitar 5km. Untuk yang jarak menengah lebih baik pilih yang tidak benar-benar gampang.

c. Kelenturan : Sepatu punya ciri-ciri yang menyerap daya gerak dalam besaran detil. Waktu kaki ambil langkah ke belakang, jadi sepatu akan menekuk. Jika kurang lentur bisa banyak daya gerak yang terserap, sampai perlambat lari Kamu. Tes kelenturan sepatu dengan menekuknya, semakin kuat sepatu menghentak balik jadi semakin lentur.

d. Ventilasi : Suhu dalam sepatu terkadang ada di atas batas normal karena pekerjaan dan tanggungan beban pada kaki. Jika suhu benar-benar panas akan mengakibatkan tidak nyaman pada kaki Kamu. Pilih sepatu dengan ventilasi yang baik agar tidak mengganggu perform lari Kamu.

e. Rongga dalam sepatu : Fundamen itu mungkin bisa membantu dalam pastikan pas tidaknya sepatu yang Kamu pakai:

Cek apa ada cukup ruangan di atas ujung jari kaki dalam sepatu Kamu. Input ibu jari ke ujung sepatu dan harus pas ada di atas jari kaki yang terpanjang.
Cek apa ada cukup ruang di kiri-kanan kaki Kamu. Sepatu tidak dapat ketat, tapi kaki Kamu juga tidak dapat terpeleset ke sana-kemari.
Tumit Kamu harus nyaman ada pada bagian belakang sepatu dan tidak dapat tergelincir turun-naik waktu berjalan atau lari.
Sepatu harus memegang kaki dengan aman, tetapi tidak dapat menekan dengan ketat pada wilayah kaki mana juga.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Ceyron Louis

A web designer from India. And then you write some more information about yourself like this to fill out the space that is left.

0 komentar:

Posting Komentar